Thursday 20 January 2011

PERAN AYAH DALAM KELUARGA


Di Indonesia pernikahan merupakan suatu ikatan yang perlu dipertahankan seumur hidup. Kondisi ini mendorong suami dan isteri untuk terus menerus menyesuaikan diri dengan partnernya. Keluarga hidup dalam masyarakat. Setiap anggotanya mempunyai pola interaksinya sendiri-sendiri; selain dengan anggota-anggota keluarganya juga, dengan orang-orang lain yang berada dalam bidang-bidang kegiatannya yaitu bidang kegiatan pekerjaan, pendidikan dan bidang kegiatan lain (kegiatan social, kegiatan perkumpulan, olah raga dsb).
Penggunaan tenaga dan waktu suami yang terbagi dalam barbagai bidang kegiatan perlu diserasikan dengan penggunaan tenaga dan waktu isteri untuk berbagai macam bidang kegiatan.
Suami hendaknya memberikan tenaga dan waktu yang cukup untuk bidang kegiatan keluarga, terutama yang berhubungan dengan pengasuhan dan pendidikan anak. Ia harus ikut secara aktif membina dan mendidik anak. Sebagai anggota keluarga, yang dianggap sebagai kepala keluarga, suami harus pula menjalankan perannya sebagai ayah dengan penuh tanggung jawab.
Ayah remaja akan mengalami kesulitan pada waktu anak masih kecil, karena kepribadiannya belum cukup matang dan mantap. Ayah menjelang tua pun akan mengalami kesulitan dalam mengasuh anaknya yang masih kecil, karena perbedaan umur yang terlalu banyak. Pada saat anak menjelang remaja kemungkinannya juga cukup besar bahwa ayah tetap tak mampu untuk menjalin hubungan yang lebih akrab dengan anaknya karena kurang mampu memahami dunia anak remajanya.
Ayah dewasa yang mempunyai kemungkinan yang lebih banyak untuk dapat berfungsi sebagai ayah dengan dampak perkembangan yang positif terhadap anak. Untuk mewujudkan ini ayah dewasa perlu bersikap terbuka, mawas diri dan memberikan tenaga dan waktu cukup untuk pengasuhan dan pendidikan anaknya.
(Diambil dari resume map seminar tulisan Prof. Dr. A. Sanyoto Munandar).

Listiana Advokat.

4 comments:

Lapierre Médias© said...

nice blog, keep on going!

avocat de Moscou

Anonymous said...

ayah sebagai kepala keluarga harus bisa berbagi peran didalam mengurus rumah tangga dengan sang istri

Listiana Lestari said...

terima kasih atas komennya.

Unknown said...

Quality time sangat diperlukan tuk menjalin hubungan emosional dg anak, walaupun tinggal serumah tapi tidak ada hubungan emosional yg intens dan berkualitas akan lebih baik walau jarang bertatap muka tapi selalu berkomunikasi via apa saja baik hp, medsos, game bareng dan intens saling berbagi cerita ..... Tentunya sekali bertatap mata manfaatkan quality time sebaik2nya.