Citra wanita didalam tulisan ini, hanyalah citra diri kita sendiri sebagai wanita. Sering kita dengar kata-kata yang menggambarkan seorang wanita dengan citra yang saleh, seperti : “ Kasihan, dia baik sekali, walau suaminya memperlakukannya dengan tidak adil…., dia tetap sabar, nrimo, dia meninggal karena sakit paru-paru….dia benar-benar wanita yang saleh”. Ada lagi yang mengatakan “Dia merupakan karyawan yang baik, selalu mengalah, walau tidak pernah naik pangkat dia diam saja, sedangkan yang bekerja keras adalah dia, tetapi dia tidak mau menonjolkan diri, biarlah orang lain yang mendapat nama”. Satu lagi wanita/isteri yang menjadi kesayangan sanak saudara, mertua dan ipar-ipar, karena dia wanita penurut, tunduk. Pendapat di atas, bila wanita tersebut diikutsertakan dalam pembangunan, bukanlah wanita yang baik, karena dia mau saja dibuat seperti bola ditendang ke mana saja.
Apabila dilihat lebih jauh mengapa sampai hal tersebut terjadi, adakalanya karena mereka justru terlalu memikirkan orang lain, dan menelantarkan diri sendiri.
Beberapa kejadian berikut ini yang dapat saja membawa benturan pada wanita :
1.Teledor dengan penampilan, dimana wanita tidak memperhatikan keadaan dirinya. Ia gemar mengatakan “ Saya tidak mementingkan apa yang tampak dari luar, yang penting adalah otak dan budi bahasa”. Akhirnya dia menjadi bahan cemoohan dan lambat laun dia sendiridilanda rasa rendah diri.
2.Merendah-rendahkan diri sendiri yang justru akan membeberkan kelemahan dan kekurangan diri sendiri.
3.Seringkali wanita justru kehilangan harga dirinya tatkala dia membiarkan dirinya menjadi budak dari sanak keluarga, atau keluarganya sendiri, termasuk teman-temannya. Dalam keinginannya untuk menyenangkan orang lain atau semua orang, ia seringkali mengorbankan kebutuhannya yang paling utama, umpamanya : dia akhirnya tidak ada waktu yang luang untuk memotong rambutnya sehingga tumbuh tak karuan, ia tampak selalu tidak terawat.
4.Selalu saja mau menyenangkan orang lain merupakan usaha yang tak mungkin, tetapi seringkali kita jumpa wanita yang repot sendiri selalu saja mau memberikan kepuasan pada semua orang.
Masalahnya terletak pada diri mereka sendiri yang terlalu mementingkan orang lain dan tidak memikirkan diri sendiri atau mungkin juga ingin dihargai yang berlebihan. Bagaimanapun juga pria atau wanita jauh lebih menghargai wanita yang dapat mempertahankan harga dirinya daripada wanita yang tampaknya baik hati tetapi yang dapat dibuat semau hati. Harga diri tidak mungkin diberikan orang lain, kita harus memperjuangkannya sendiri.
Listiana Advokat.
Reference : “Dunia Wanita” La Rose.
2 comments:
Aku sangat kagum dengan wanita bercitra, seperti mpunya blog ini. Mohon diterima salam hormat dariku.
Cheers, frizzy.
Terima kasih......
Post a Comment